Senin, 21 Mei 2012

Selangkah Menuju Sejarah

Getty Images/Michael Regan
Gelandang Manchester City, Yaya Toure (kedua dari kanan), merayakan golnya ke gawang Newcastle United, Minggu (6/5), di Sports Direct Arena, yang membawa City menang 2-0. Hari Minggu ini, City bertemu QPR untuk memastikan juara Liga Inggris.
TERKAIT
MANCHESTER, KOMPAS.com - Jika tak ada keajaiban atau kesalahan bodoh yang mereka buat, Manchester City akan menjuarai Liga Inggris untuk pertama kali dalam 44 tahun, Minggu (13/5). Mereka fit 100 persen saat menjamu Queens Park Rangers, yang diharapkan Pelatih MU Sir Alex Ferguson dapat meniru Aberdeen 29 tahun silam.

Manchester City, yang terakhir kali juara Liga Inggris pada 1968, tinggal butuh satu kemenangan atas Queens Park Rangers (QPR) di Stadion Etihad, kandang mereka, untuk juara. Mereka tidak pernah kalah di kandang, dengan hanya sekali seri saat ditahan Sunderland 3-3, akhir Maret.

Namun, hasil seri tidak cukup bagi tim asuhan Pelatih Roberto Mancini. Dalam posisi nilai sama dan hanya unggul selisih delapan poin dengan rival sekota, Manchester United (MU), hasil seri bisa jadi petaka bagi mereka. Trofi yang sudah di depan mata bisa lenyap dan berpindah tangan ke MU yang dijamu Sunderland.

”Kami akan bertanding lawan tim yang ingin menghindari degradasi. Laga ini akan keras, bakal sulit, lebih sulit daripada menghadapi Newcastle, lebih sulit daripada saat melawan (Manchester) United,” kata Mancini.

QPR—ditangani Pelatih Mark Hughes yang tidak pernah kalah saat bertandang ke City—bersaing dengan Bolton Wanderers untuk menghindari satu tempat degradasi. Hasil seri di kandang City sudah menyelamatkan mereka sepanjang Bolton tidak menang di kandang Stoke City dengan sembilan gol atau lebih. Dua tiket degradasi lain telah jatuh ke tangan Blackburn Rovers dan Wolverhampton Wanderers.

Tekanan bagi City

Apakah mungkin QPR menahan City? City bakal turun dengan formasi tim terkuat mereka. Sergio Aguero, Carlos Tevez, David Silva, Samir Nasri, Yaya Toure, Vincent Kompany, dan lain-lain bakal tampil. Namun, tekanan mental harus menang bisa jadi bumerang bagi pemain City.

”Situasi mencemaskan bisa saja muncul jika hingga 10 atau 15 menit terakhir City belum menang,” kata Ferguson seperti dikutip Guardian. Ia berharap QPR mampu meniru Aberdeen—klub Skotlandia saat di bawah polesannya—ketika menghancurkan Real Madrid pada final Piala Winners, 29 tahun silam.

Di luar perebutan trofi juara di antara dua klub Manchester itu, persaingan sengit terjadi di antara tiga klub, yakni Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Newcastle United, untuk memastikan tiket ke Liga Champions.

Arsenal harus menang di kandang West Bromwich Albion demi tiket itu. Hasil tak pernah menang di empat laga sebelumnya menyisakan kekhawatiran bagi mereka. Gagal bertahan di peringkat ketiga bisa berbuah terlemparnya Arsenal ke Liga Europa. (AP/AFP/REUTERS/SAM)

Sumber : KOMPAS.com

0 komentar:

Posting Komentar