Wearemania.net - Jelang pengibaran giant flag yang
diklaim terbesar se-Asia, Aremania mengadakan sarasehan di Only Eleven
Store, jalan Soekarno-Hatta, Sabtu (31/08). Acara ini sendiri sebagai
langkah awal menyatukan visi dan misi sebelum bersama-sama mengibarkan
giant flag dalam laga Arema vs Barito, Minggu (01/09).
Sarasehan dihadiri oleh para pentolan Aremania seperti Pak No drummer Aremania, sang dirigen Yuli Sumpil, Tuwek Curva Sud, Harie Pandiono, Sudarmaji sebagai perwakilan dari managemen Arema dan banyak lagi Aremania lainnya. Banyak cerita yang menginspirasi dalam momen penuh keakraban tersebut.
"Sebagai Aremania kita harus kompak dan bersatu, karena kekuatan utama kita adalah kebersamaan. Jaddi apapun kreativitasnya, itu semata-mata hanya demi kebanggaan dan wujud cinta Aremania terhadap Arema," tutur Yuli Sumpil membuka acara.
Sementara itu menurut Harie Pandiono, kreativitas giant flag ini sebagai langkah awal merajut mimpi sebagai klub yang disegani, tak hanya di Indonesia, namun di kawasan Asia bahkan dunia. Giant flag berukuran 75 x 45 meter ini sekaligus menegaskan bahwa Aremania benar-benar suporter yang loyal dalam mendukung klub kebanggaannya.
"Jika berkaca pada Bangsa Catalan, tak semua orang di dunia ini bisa berbicara dengan bahasa mereka, tapi nyatanya tetap banyak warga di penjuru dunia yang mencintai klub kebanggaan mereka Barcelona. Arema dan Aremania bukan tak mungkin mewujudkan mimpi demikian," ujar Aremania yang telah berkeliling ke lebih dari 20 negara untuk mengibarkan bendera Arema ini.
Sudarmaji juga menambahkan, bahwa giant flag ini tak hanya sekedar kain yang dicat dengan logo Arema di atasnya. Namun lebih dari itu, giant flag ini adalah bentuk dari loyalitas seluruh Aremania di jagad raya ini. Meski tak ikut membuat, paling tidak semua bisa merasa memiliki, karena memang giant flag ini milik seluruh Aremania yang cinta terhadap Arema.
"Pengibaran bendera ini adalah momen sakral bagi Aremania. Jangan lihat ini hanya bendera, giant flag ini adalah giant loyality sebagai bentuk loyalitas seluruh Aremania," tegas Media Officer Arema itu dengan semangat menggebu.
Setelah berkoordinasi, Aremania langsung meluncur ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang untuk melakukan gladi bersih pengibaran giant flag. Prosesi tersebut tak hanya diikuti oleh Aremania, namun juga ditonton oleh beberapa masyarakat sekitar yang penasaran dengan bendera raksasa yang konon beratnya lebih dari 1 kwintal itu.
Sumber : wearemania.net
Sarasehan dihadiri oleh para pentolan Aremania seperti Pak No drummer Aremania, sang dirigen Yuli Sumpil, Tuwek Curva Sud, Harie Pandiono, Sudarmaji sebagai perwakilan dari managemen Arema dan banyak lagi Aremania lainnya. Banyak cerita yang menginspirasi dalam momen penuh keakraban tersebut.
"Sebagai Aremania kita harus kompak dan bersatu, karena kekuatan utama kita adalah kebersamaan. Jaddi apapun kreativitasnya, itu semata-mata hanya demi kebanggaan dan wujud cinta Aremania terhadap Arema," tutur Yuli Sumpil membuka acara.
Sementara itu menurut Harie Pandiono, kreativitas giant flag ini sebagai langkah awal merajut mimpi sebagai klub yang disegani, tak hanya di Indonesia, namun di kawasan Asia bahkan dunia. Giant flag berukuran 75 x 45 meter ini sekaligus menegaskan bahwa Aremania benar-benar suporter yang loyal dalam mendukung klub kebanggaannya.
"Jika berkaca pada Bangsa Catalan, tak semua orang di dunia ini bisa berbicara dengan bahasa mereka, tapi nyatanya tetap banyak warga di penjuru dunia yang mencintai klub kebanggaan mereka Barcelona. Arema dan Aremania bukan tak mungkin mewujudkan mimpi demikian," ujar Aremania yang telah berkeliling ke lebih dari 20 negara untuk mengibarkan bendera Arema ini.
Sudarmaji juga menambahkan, bahwa giant flag ini tak hanya sekedar kain yang dicat dengan logo Arema di atasnya. Namun lebih dari itu, giant flag ini adalah bentuk dari loyalitas seluruh Aremania di jagad raya ini. Meski tak ikut membuat, paling tidak semua bisa merasa memiliki, karena memang giant flag ini milik seluruh Aremania yang cinta terhadap Arema.
"Pengibaran bendera ini adalah momen sakral bagi Aremania. Jangan lihat ini hanya bendera, giant flag ini adalah giant loyality sebagai bentuk loyalitas seluruh Aremania," tegas Media Officer Arema itu dengan semangat menggebu.
Setelah berkoordinasi, Aremania langsung meluncur ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang untuk melakukan gladi bersih pengibaran giant flag. Prosesi tersebut tak hanya diikuti oleh Aremania, namun juga ditonton oleh beberapa masyarakat sekitar yang penasaran dengan bendera raksasa yang konon beratnya lebih dari 1 kwintal itu.
Sumber : wearemania.net
0 komentar:
Posting Komentar